
Atas nama ketakutan dan terror, VEX mempersembahkan EP terbaru yang berjudul “Horror Beyond Nightmares”. Horror Beyond Nightmares dirilis melalui salah satu label records specialist kegelapan bernama Holocaust Records. Dalam EP ini VEX mempersembahkan 7 lagu termasuk 2 lagu yang mereka re-issue yang diambil dari demo yang dirilis pada tahun 2023, melalui EP ini mereka berhasil mengeksplorasi sound yang berbeda dari rilisan mereka sebelumnya, dengan tetap mempertahankan pattern drum D-beat namun menambah intensitas lead-lead magis sebagai layer dari riff-riff Proto black yang di adaptasi dari band-band di era nya semacam Bathory, Darkthrone dsb.
Dalam segi lirik, mereka masih konsisten dengan tema horror, terror dan segala bentuk ketakutan yang tidak akan pernah bisa diukur atau diterka oleh manusia. Seperti yang tersirat disalah satu lirik mereka :
“Tales untold of ancient fears, Echoing through the silent years, Ghosts that haunt the midnight air. Horror’s symphony starts to play.”
Mereka percaya Horor dan ketakutan adalah konsep yang abadi yang selalu everlasting dan beresonansi dengan para penikmat diehard genre musik yang mereka geluti. Mereka tidak pernah selfclaim as a satanis atau grup penyembah berhala, sebaliknya, VEX adalah segerombolan orang yang mempunyai adiksi terhadap seni atau segala hal berbau Horror. Seperti yang pernah dikatakan George “Corpsegrinder” Fisher dari Cannibal Corpse dalam sebuah wawancara,
“Menikmati musik itu sama hal nya ketika kita menikmati sebuah film.”
Filosofi ini mendasari karya mereka, dengan track signature mereka seperti “Let the Death Comes” dan track judul “Horror Beyond Nightmares” yang secara lugas me represent the whole visi artistik VEX. Skena black metal punk di Yogyakarta telah sangat mendukung, memberikan platform bagi mereka untuk mengekspresikan pikiran dan emosi mereka melalui musik VEX. Sebagai penikmat horor, VEX semua jelas mengambil inspirasi dari sumber yang sama, sehingga membuatnya mudah untuk menuangkan ide-ide menjadi komposisi yang magis dan penuh terror. Setiap aransemen yang mereka ciptakan seakan ditakdirkan untuk menyampaikan esensi ketakutan dan kegelapan yang sedari awal mereka ingin kan.