Setelah 5 tahun! Film Pergerakan Musik Extreme Indonesia Tayang di Youtube

Film dokumenter musik metal Indonesia “Indonesian Extreme Scene” yang dirilis pada 5 tahun yang lalu, kini telah tayang di Youtube melalui channel Tri Andoko sebagai Sutradara film ini. Tri Andoko adalah seorang jurnalis lulusan Fikom Universitas Budi Luhur, Jakarta. Berawal dari tuntutan tugas akhir di masa perkuliahan, Tri Andoko memiliki kesadaran untuk mendokumentasikan skena musik Extreme Indonesia dalam format film dokumenter. Film ini dibuat dari tahun 2019, dan dirilis dalam bentuk DVD. Di bawah bendera Indonesian Extreme Scene, film dokumenter tersebut diberi judul “Minoritas, Indonesian Extreme Metal Documentaries”.

Film dibagi beberapa bagian Judul film pertama: “The Kediri Kingdom Death Metal” bercerita tentang sejarah komunitas death metal di Kediri.

Judul film kedua: “The Devil In Devotion and Compassion”, bercerita tentang sosok Doni Herdaru Tona atau dikenal dengan nama panggung Doni Iblis, vokalis band Funeral Inception.

Film ketiga yang menjadi bonus adalah “Extreme Indie Label Jakarta #1”. Film ini membahas beberapa profil pelaku yang terjun di bisnis rekaman musik ekstrim metal di Jakarta dengan berbagai dinamika yang menyertainya. 

Film selanjutnya berjudul “Eastern Mythological Documentary” yang bercerita tentang sejarah salah satu pionir band black metal asal Kediri, Immortal Rites.

Judul selanjutnya berjudul Documentary Portrait Of Ujungberung Rebels As A Bandung Metal Music Community Brand” yang bercerita sejarah dan perkembangan komunitas musik metal Ujungberung Rebels.

Film selanjutnya adalah “Extreme Indie Label Jakarta #2” dokumenter lanjutan dari “Extreme Indie Label Jakarta #1”.

Film dokumenter disajikan dengan gaya reportase seperti yang biasa kita saksikan di televisi. Sebagai produk film dokumenter, film ini berhasil menghadirkan narasumber yang memang memiliki kompetensi sebagai sumber informasi yang valid. Dari segi kualitas gambar, tidak ada yang istimewa dari DVD ini. Bahkan beberapa cuplikan penampilan di panggung mempunyai resolusi rendah dengan kualitas audio yang tidak terlalu istimewa. Termasuk, ada beberapa film yang tidak menyertakan terjemahan ke dalam bahasa Inggris.

Total
0
Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts