Catatan Kelam Black Metal

Meskipun Black Metal termasuk subgenre yang baru, terbentuk sekitar tahun 80-an, tapi Black Metal memiliki beberapa bab paling kelam dalam sejarahnya. Banyak musisi dari genre ini mengekspresikan pandangan anti-kristen dan misantropis yang ekstrim, mengajarkan oleh beberapa bentuk seperti Satanisme atau Paganisme Etnis. Inilah beberapa bab paling kelam dari Black Metal.

Konser Kontroversial Gorgoroth di Tanah Kelahiran Paus

Pada tahun 2004, Gorgoroth band Black Metal asal Norwegia, mengadakan pertujukan di Kraków, Polandia, di tanah kelahiran Paus. Pertujukan tersebut berjudul “Black Mass Krakow” dan itu melanggar hukum, karena Polandia yang beragama Katolik memiliki hukum yang menentang tentang penistaan agama. Dalam pertujukan tersebut menampilkan model telanjang, kepala domba yang dipenggal dan simbol-simbol setan tang tak terhitung jumlahnya, yang membuat Gorgoroth terlibat dalam berbagai masalah. Mereka juga melanggar hukum hak asasi binatang, karena mereka menggunakan 20 galon darah domba dalam pertujukan mereka. Promotor konser mereka akhirnya didenda sebesar 10.000 zł pada tahun 2007.

 

    Kontroversial  Sampul album Mayhem

    Salah satu kisah Black Metal yang paling terkenal dan meresahkan melibatkan band Black Metal Mayhem, salah satu band yang ikut mempopulerkan gendre ini dan yang mempopulerkan penggunaan Corpse Paint. Salah satu kisah paling kelam yang dialami oleh Mayhem adalah kisah bunuh dirinya sang vokalis Per “Dead” Ohlin. Pada tahun 1991, dia bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangannya dan menembak dirinya sendiri dengan senapan. Dia ditemukan oleh rekan satu bandnya yang bernama Euronymous, yang memutuskan bahwa adalah ide yang bagus untuk mengambil foto-foto almarhum temannya dan menggunakan salah satu foto dari Dead sebagai sampul album Mayhem, Dawn Of The Black Hearts.

    Kontroversial Rekaman Jeritan Pasien Gangguan Jiwa

    Ini secara teknis legal, tapi rasanya ini berlebihan. Stalaggh, yang sekarang dikenal sebagai Gulaggh, merekam jeritan pasien gangguan jiwa untuk album mereka “Projekt Misanthropia”. Salah satu member mereka bekerja di rumah sakit jiwa dan mereka mendapatkan izin dari setiap pasien untuk merekamnya, kemudian Stalaggh mengumpulkan 7 pasien dalam sebuah kapel yang terbengkalai dan meminta mereka berteriak selama beberapa jam. Alasan mereka melibatkan pasien ini, karena Stalaggh ingin emosi dan kebencian dalam album ini terasa.

    Kontroversial Pembunuhan Terhadap Pria Gay

    Beberapa bulan setelah pembakaran Gereja Fantoft Stave di Norwegia, pada tahun 1992. Drummer Emperor, Bård “Faust” Eithun, membunuh seorang pria. Faust menikam korbannya sebanyak 37 kali, konon sebagai balasan karena pria tersebut melakukan rayuan seksual kepadanya. Sayangnya, homofobia adalah hal yang cukup umum di kancah metal Eropa.

    Pada tahun 1997, vokalis Dissection, Jon Nodtveidt, juga didakwa dengan tuduhan yang sama karena membantu pembunuhan seorang pria gay. Nodtveidt kemudian menyatakan penyesalannya atas pembunuhan tersebut, Nodtveidt dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara. Selama menjalani hukumannya, Jon menciptakan musik untuk album ketiga bandnya, yang dirilis pada tahun 2006. Setelah album tersebut dirilis, Nodtveidt melakukan bunuh diri dengan cara yang aneh.

    Pembunuhan Sandro Beyer

    Mobus, pendiri band Black Metal Pagan asal Jerman, Absurd, melakukan kejahatannya yang paling terkenal pada tahun 1993 ketika dia dan dua rekan bandnya membunuh seorang anak berusia tujuh belas tahun bernama Sandro Beyer dengan cara mencekiknya hingga tewas dengan kabel listrik.

    Pembunuhan Euronymous

    Pada tahun 1993, vokalis Burzum, Varg Vikernes, melakukan perjalanan dari Bergen ke Oslo untuk menemui gitaris Mayhem, Øystein “Euronymous” Aarseth. Singkat cerita, Varg membunuh Euronymous di apartemennya sendiri dengan menikamnya sebanyak 23 kali. Setelah itu Vikernes pergi ke danau terdekat untuk membersihkan pakaiannya yang berlumuran darah sebelum kembali ke Bergen. Varg kemudian mengatakan bahwa Euronymous berencana untuk membunuhnya dan dia menyerang lebih dulu untuk membela diri. Dia dijatuhi hukuman dua puluh satu tahun penjara. Saat vonis dibacakan, Varg bereaksi dengan seringai menyeramkan.

    Total
    0
    Shares
    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Related Posts